Tuesday, May 1, 2007

Aspirin, Rahasia Panjang Umur Wanita


Kabar baik bagi mereka yang ingin panjang umur, terutama perempuan lanjut usia. Sebuah penelitian mengungkapkan penggunaan aspirin untuk jangka-panjang, baik dosis rendah maupun sedang, ternyata mampu mengurangi semua penyebab kematian pada perempuan, terutama mereka yang memiliki resiko serangan jantung.

Meski hasil penemuan ini adalah kabar baik bagi penderita sakit jantung, namun ada satu sisi penelitian yang menyangsikan hal tersebut. Studi tersebut mempertanyakan temuan itu dan menyatakan bahwa, dengan dasar temuan pada studi sebelumnya, perempuan tanpa catatan penyakit jantung tak boleh mulai mengkonsumsi aspirin untuk mencegah kematian.

Laporan sebelumnya menunjukkan penggunaan aspirin bisa mengurangi resiko sakit jantung dan jenis kanker tertentu, yang merupakan penyumbang utama kematian di kalangan perempuan. Tetapi belum jelas apakah penggunaan aspirin untuk jangka-panjang memang berkaitan dengan pengurangan resiko kematian dari semua sebab.

Untuk menguak misteri hubungan aspirin dengan kematian, Dr. Andrew T. Chan, dari Harvard Medical Scholl di Boston, dan rekan menganalisis data dari 79.439 perempuan yang terdaftar dalam Studi Kesehatan Keperawatan. Semua perempuan tersebut terbesar dari sakit kanker dan jantung ketika penyelidikan dimulai.

Selama 24 tahun, 9.477 perempuan meninggal, kata para peneliti tersebut dalam laporan yang ditulis di Journal of the American Medical Association, seperti dilansir dari AFP, Rabu (28/03).

Penggunaan aspirin saat ini berhubungan dengan 25 persen pengurangan resiko kematian dari setiap penyebab, dibandingkan dengan orang yang tak menggunakan aspirin secara rutin.

Dalam masalah penyebab khusus kematian, penggunaan aspirin berhubungan dengan 38 persen pengurangi resiko kematian akibat penyakit jantung dan 12 persen pengurangan resiko kematian akibat kanker.

Penggunaan aspirin selama 1 sampai 5 tahun tampaknya memberi perlindungan terhadapi penyakit jantung, sedangkan penggunaan sedikitnya selama 10 tahun diperlukan guna mencegah penyakit berbahaya.

Mereka juga melaporkan bahwa manfaat kelangsungan hidup dari penggunaan aspirin untuk jangka panjang paling terlihat pada perempuan berusia lanjut dan di kalangan mereka yang memiliki banyak faktor resiko serangan jantung.

Namun, dalam tajuk yang berkaitan, Dr. John A. Baron dari Dartmouth Medical School in Lebanon, New Hampshire, menyatakan bahwa temuan baru tersebut "mengenai kematian akibat serangan jantung provokatif, sangat bertolak-belakang dengan pola yang terlihat dalam percobaan pencegahan awal".

Ia juga menyatakan bahwa sifat penelitian studi masih berstatus "belum dapat menangani perbedaaan antara pengguna dan bukan-pengguna aspirin".

Oleh karena itu, Baron menyimpulkan bahwa temuan studi tersebut "tak dapat mengatasi bukti yang terkumpul bahwa aspirin tak secara khusus efektif" dalam mencegah kematian akibat sakit jantung untuk pertama kali, seperti serangan jantung

1 comment:

Eriek said...

wah..bahaya dong kalau ketergantungan obat macam aspirin. di satu sisi memperpanjang umur wanita, di sisi lain kecanduan. benar begitu ngga?